Cerpen Motivasi "Pemimpi Bermimpi Menjadi Pemimpin" karya Zuhudil Ashar
Pemimpi Bermimpi Menjadi Pemimpin
Judul Cerpen Pemimpi Bermimpi Menjadi Pemimpin
Cerpen Karangan: Zuhudil Ashar
Kategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Keluarga, Cerpen Motivasi
Lolos moderasi pada: 26 November 2016
Di pagi yang dingin menusuk tulang dan embun pagi masih tampak bersinar di antara dedaunan. Aku terbangun dari tidurku, yang semalam telah kurajut sebuah mimpi indah. Mimpi-mimpi yang semalam telah kurangkai sedemikian rupa hingga mengalahkan mimpi yang diceritakan dalam novel ”Sang Pemimpi” yang ditulis oleh sastrawan terkenal Andrea Hirata.
Di mimpiku, Aku bertemu para petinggi Negara, presiden, raja-raja bahkan ratu Elisabeth. “akan kuceritakan semua mimpi-mimpiku ke Ibu” kataku dalam diam.
“Anakku bangun!!!, sudah pagi” suara indah yang mengalahkan alunan nyanyian seriosa yang memanggilku dari balik pintu, yaa itu Ibuku. Aku hanya tinggal bersama Ibuku. Ayahku telah meninggal 11 tahun silam. “iya Ibu tunggu”. Jawabku sambil mengusap mata. Ayahku meninggal sejak Aku berumur 7 bulan. dan sekarang, umurku menginjak 12 tahun. Kata Ibu, ayahku meninggal karena penyakit komplikasi, mungkin karena biaya pengobatan Ayahku yang sangat mahal dan takdir Ibuku menjadi janda 11 tahun.
Hariku dimulai, Aku adalah anak singkong hanya tinggal di gubuk tua. Itu panggilanku “anak singkong” orang-orang memanggilku, tetapi menurut Aku itu adalah title sarjanaku, “gubuk tua” adalah panggilan untuk kerajaanku. Kerajaan yang hampir seluruh halamannya dikelilingi sampah dari berbagai macam merk, mulai dari botol minuman sampai perabot rumah tangga. itu anggapan mereka tetapi Aku tidak menganggapnya sampah melainkan hartaku.
Sebagian masyarakat konglomerat berlomba-lomba membangun pagar besi, pagar anti maling, brankas sampai anjing penjaga, alasannya hanya satu, menjaga hartanya. Beda dengan keluargaku yang hanya membiarkan semua hartanya di luar rumah tanpa pagar besi dan tanpa anjing penjaga.
Setiap pagi Aku bersama Ibu berkeliling ke rumah-rumah warga tepatnya di tempat sampah warga untuk mengais sisa-sisa rejeki.
“iya bu, aku juga sudah lelah” jawabku.
Sesekali di perjalanan pulang orang-orang menyapaku dengan panggilan anak singkong, aku hanya menghiraukannya, Aku tetap berjalan sambil menggendong sisa harta di pundakku.
Senja digantikan malam dengan penuh kegelapan, terdengar kicauan binatang malam dengan riang gembira bersahut-sahutan, Jangkrik di balik batu, katak di parit dekat kerajaanku, burung hantu di pohon beringin dengan tatapan tajam penuh konsentrasi mencari mangsa di tengah kegelapan malam. Dengan gelap gulita kuceritakan semua mimpi-mimpi yang Aku rajut semalam kepada Ibu.
“Ibu…”, sapaku kepada orang yang telah melahirkanku. “Iya Nak, kenapa?” jawabnya dengan penuh ekspresi Tanya di mukanya. “ibu, semalam Aku memimpikan diriku jadi seorang pemimpin, aku bertemu para petinggi Negara, presiden-presiden dari berbagai Negara, raja-raja, bahkan Ratu Elisabeth. Di mimpiku sang Ratu berkata padaku “don’t afraid to dream son” ” jelasku sambil tersenyum.
“Maaf Anakku Ibu membawamu ke kehidupan susah ini”.
“tidak ibu, ini adalah hidupku yang sebenarnya. Ibu sebenarnya kita itu adalah pahlawan, tanpa kita pasti Indonesia dipenuhi sampah. Kita adalah pahlawan Bu, pahlawan untuk semua rakyat, kita menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai” jelasku kepada Ibu.
Senyum manis yang menghilangkan raut muka lelah dan letih terpancar dari muka Ibu yang sesekali Ibu mengusap-usap kepalaku.
“oh iya Nak, apa arti dari yang dikatakan Ratu Elisabeth padamu?” Tanya Ibu.
“katanya don’t afraid to dream artinya jangan takut bermimpi. Sebenarnya Bu, masih ada yang dikatakan Ratu padaku, katanya “don’t afraid to dream son, sky as high as be dream if you felt. you will fall between stars”. Tetapi Aku tidak tahu apa artinya.
Malam semakin larut binatang malam masih sibuk bersahut-sahutan, sesekali masih terdengar suara kicauan burung Hantu yang bertengker di ranting pohon beringin mencari mangsa. Mungkin saja belum bisa menemukan binatang kecil buruannya.
“Nak sudah larut malam, besok kita ke kampung seberang mencari rejeki” kata Ibu
“iya Bu.., oh iya Bu, Aku berjanji jika aku menjadi presiden nantinya, Pemulung seperti kita akan mendapat gaji bulanan, itu janjiku Bu, janji anak pemulung”, jelasku.
“sudahlah Nak, ini sudah larut malam besok kita mulung lagi” Kata Ibu sambil meniup lilin.
“jangan takut bermimpi, bermimpilah setinggi langit, jika kamu terjatuh. kamu akan jatuh di antara bintang-bintang”
WAYANG POKER BANDAR POKER TERPERCAYA DAN TERBESAR DI INDONESIA
ReplyDeletePermainan 100% fair play ( Player vs Player ) No Bot & Admin !!!
# Minimal Deposit ; 20.000
# Mininmal Withdraw : 40.000
Proses transaski yang SUPER CEPAT dengan dilayani cs kami yang ramah siap membantu anda selama 24 jam nonstops.
* Proses Deposit & Withdraw Cepat ( 1-2Menit )
* Sistem keamanan terpecaya
* Bandar Poker Online Terpecaya
* Bonus Cashback 0.5%
* Bonus Referral 20%
* Deposit & Withdraw Nonstop 24/7
* Hadiah Jackpot terbesar Jutaan Rupiah
Untuk info lebih lanjut hubungi Customer Service kami :
Telp : +85512804273
Skype : wayangpoker
BB : 2BE326CC
Facebook : Wayangpoker
Berita Panas :
https://birdnewscom.blogspot.co.id/2017/10/seorang-anggota-polres-musi-ditemukan.html
https://birdnewscom.blogspot.co.id/2017/10/mahasiswi-dari-korea-ini-diciduk-karena.html
https://birdnewscom.blogspot.co.id/2017/10/sebelum-berbohong-mengenai-prestasinya.html